MERESUM
OLEH:ABDUL CKAMIM (STAIN SALATIGA)
BAB
I
PENDAHULUAN.
A. Latar belakang
Mahaiswa adalah agent of change untuk dinia
ini, mereka mempelajari suatu ilmu dengan cara-cara tertentu, ada yang belajar
dengan music, ada yang suka dengan sambil menulis, ada yang membaca saja sudah
faham.
Disuatu proses perkuliahan, para
dosen rata-rata menyuruh mahasiswanya untuk belajar membaca dan memahami
isinya, tetapi tidak banyak mahasiswa yang faham akan bacaan yang mereka baca
karena belum tahu tips-tips yang benar dalam belajarnya, maka dari itu saya
pribadi disini menyusun cara-cara merangkum (meresum) dengan baik, hal itu saya
berrharap dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Meresum kebanyakan orang sudah
merasa tahu, tetapi ternyata harus belajar laji untuk membuat resumannya
tersebut berkualitas, makalah ini memberi tahu dari pengertian sampai cara
membuat kartu ringkasan. Halitu untuk mempermudan pembelajarannya.
B. Rumusan masalah
“bagaimana cara meringkas (meresum) yang baik”
C. Tujuan.
1.
Mengetahui pengertian dari meresum.
2.
Mengetahui bagaiman tata cara meresum yang baik.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Resum.
Banyak diantara para ilmuan yang
mengatakan ada persamaan antara meresum dengan meringkas.Ceritanya ada dosen
lulusan Jepang yang mau menerapkan apa yang didapat Beliau ketika studi di
sana. Di Jepang, buku-buku baru cepat sekali dikuasai karena mereka punya
budaya berbagi (istilah Jepangnya apa ya?). Iya juga sih,
males banget kan kalau baca buku sendirian yang tebalnya minimal 300-an
halaman.
Nah, tiap mahasiswa mendapat satu bab
dari buku tersebut. Nantinya, mahasiswa itu harus mempresentasika isi bab
tersebut di hadapan mahasiswa lainnya. Mahasiswa tersebut harus benar-benar
memahami bab tersebut, pastinya ditambah pengetahuan seputar bab tersebut yang
tidak ada di buku.
Awalnya repot juga membuat resume buku
bahasa Inggris. Apalagi jika bahasanya sulit dipahami. Saya pernah dapat tugas
yang buku itu aslinya bahasa selain Inggris lalu diterjemahkan ke dalam bahasa
Inggris. Bisa jadi, saat penerjemahan itu terjadi ‘sesuatu’ misalnya padanan
kata yang kurang tepat, dan sebagainya. Karena tugas membuat ringkasan datang
bertubi-tubi, akhirnya berusaha mencari strategi agar bisa cepat mengerjakan.
Oya, perlu diingat, bahwa membuat ringkasan itu tidak sama dengan
menterjemahkan.[1]
Meresum atau meringkas adalah kegiatan
yang berupaya untuk memadatkan isi dengan landasan kerangka dasarnya dan
menghilangkan pikiran-pikiran jabaran. [2]Ringkasan (meresum) pada dasarnya pun sama degan ikhtisar. Hanya pada
unsur tertentu ada yang berbeda sehingga
melahirkan ciri-ciri yang berbeda antara keduanya.
Ciri-ciri ringkasan:
1. Inti tidak meninggalkan urutan dasar
karangan.
2. Kerangka dasar masih tampak jelas
3.
Memangkas
gagasan utama menjadi lebih ringkas
4. Tujuannya untuk memangkas
gagasan.[3]
Ciri- ciri ikhtisar:
1. Tidak mempertahankan urutan gagasan
2.
Bebas
mengkombinasikan kata-kata asal tidak menyimpang dari inti.
3. Tujuannya untuk mengambil inti.[4]
B. Ciri-ciri Resuman
Diatas, telah dijelaskan perbedaan
cirri-ciri antara ringkasan dan ikhtisar, tetapi disini kami akan menerangkan lebihlanjut
menegnai ciri-ciri ringkasan (resum) yang baik:
1.
Pengertian: pengungkapan kembali bentuk kecil dari sebuah
karangan .
2.
Tujuan: memproduksi
kembali apa kata pengarang.
3. Identitas:
Mempertahankan urutan gagasan yang membangun sesisik karangan.
4. Teknik
penyusunan : penyusunan ringkasan
terikat oleh penataan , isi, dan sudut pandang pengarang bacaan.
5. Pengaruh
penyusunan: Bersifat obyektif.
6. Bahasa:
kalimat pendek-pendek sdan senada dengan kelimat pengarang aslinya.[5]
C. Cara Membuat Resuman (Ringkasan)
Membuat rangkuman menolong pekerjaan,
pikiran menhadi lebih tangkas dan cepat untuk menampung materi lebih banyakdalam
waktu relative singkat.dan rangkuman (meresum) sesuatu buku hendaklah
memperhatikan hal-hal seperti berikut:
1.
Pertahankan urutan gagasan dari penulis.
2. Sebutkan
ide-ide pokok penulis.
3. Loreksilah
catatan yang dibuat dan pertimbangkan nama yang penting dan selali actual .
4.
Singkirkanlah hal-hal yang kurang berarti.
5. Ulangi
membaca catatan rangkuman yang dibuat yang dianggap penting.[6]
Adajuga seorang dosen jepang dalam membuat resuman
haruslah memperhatikan hal berikut:
1.
Menulis semua
judul bab dan sub bab. Ini untuk memudahkan dalam memahami isi dari bab atau sub bab tersebut.
Kita juga akan mempunyai gambaran, kira-kira pembahasannya akan seperti apa.
Biasanya saya mulai dari yang isi penjelasannya singkat-singkat dan mudah
dimengerti. Ini juga sangat membantu kalo udah deadline.
2.
Baca kalimat
pertama tiap paragraf, lalu baca cepat kalimat berikutnya. Perhatikan kalimat
terakhir dari paragraf. Biasanya kalimat inti dari penulisan bahasa
inggris berada di awal atau akhir paragraf.
3.
Lewati
kalimat atau paragraf yang menjelaskan suatu contoh. Contoh diberikan untuk
mempermudah pembaca akan sesuatu yang disampaikan. Jika kita belum paham apa
yang dimaksud, membaca contoh yang diberikan akan sangat membantu. Contoh juga
tidak perlu kita tulis ulang di laporan kita.
4.
Pahami yang
kita baca, lalu tuliskan kembali dengan bahasa kita sendiri.
5.
Ketika tidak
mengerti satu kata dalam kalimat, artikan secara konteks kalimat. Ini untuk
menghemat waktu, kecuali jika kata tersebut adalah kata kerja utama (main verb) dalam suatu kalimat. Gunakan alat bantu penerjemah
dan pilih arti yang kira-kira sesuai konteks kalimat.
6.
Google
Translate (GT). Jika bahasa Inggris kita pas-pasan, sebaiknya hindari
menggunakan GT untuk mengartikan satu kalimat atau lebih. Karena hasil terjemah
GT sering kali tidak sesuai dengan seharusnya. Ini akan membuat semakin
bingung. Namun, jika kita sudah bisa membedakan hasil terjemahannya benar atau
salah, menggunakan GT cukup membantu. Walaupun susunannya kadang terbalik,
namun secara keseluruhan bisa kita pahami maksud dari paragraf tersebut. Ingat,
bahwa hasil terjemahan GT adalah untuk membantu kita memahami, bukan untuk di ‘copy-paste‘ ke laporan kita.[7]
D.
Cara membuat kartu resum (ringkasan)
Ringkasan(resuman)
yang telah selesai dibuat hendaklah disipan dengan baik ditempat penampungan, dengan
bentuk sedemikian rupa, sehingga sesuai dengan kebutuhan .kartu yang diginakan untuk menampung
bahan ringkasan ini disebut “kartu ringkasan”/ “kartu rangkuman pokok bacaan
setudi”
Unsure yang harus ada pada kartu ringkasan adalah
sebagai berikut:
a. Judul
pokok masalh.
b. Nama
pengarang.
c. Judul
buku.
d. Nama
penerbit.
e. Tempat
penerbit.
f. Adisi(kalau
ada).
g. Cetakan(kalau
ada).
h. Tahun
penerbitan.
PENGERTIAN
PRESTASI BELAJAR
Drs. Syaiful bahri djamaroh
Prestasi
belajar dan kompetensi guru
Usaha Nasional, Surabya, cet. 1, 1994, hlm. 23.
“prestasi belajar adalah hasil yang diperolek
berupakesan yag mengakibatkan perubahan dari dalam individu sebagai hasil
dari aktifitas belajar”.
|
[2]
Syaiful bahri djamaroh.rahasia sukses belajar.jakarta
(PTRENIKA CIPTA).hlm.82
[5]
Syaiful bahri djamaroh.rahasia sukses
belajar.jakarta (PTRENIKA CIPTA).hlm.83
[6]
Burehanuddin slam.cara belajar yang
sukses diperguruan tinggi. jakarta (PTRENIKA CIPTA).hlm.25
[8]
Syaiful bahri djamaroh.rahasia sukses
belajar.jakarta (PTRENIKA CIPTA).hlm85-88